Jika
sudah mengetahui buku-buku dan teks apa saja yang akan digunakan
sebagai sumber data atau rujukan, penulis sudah dapat menyusun sebuah
daftar pustaka. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir sebuah tulisan
ilmiah. Daftar pustaka merupakan rujukan penulis selama ia melakukan dan
menyusun penelitian atau laporannya. Semua bahan rujukan yang digunakan
penulis, baik sebagai bahan penunjang maupun sebagai data, disusun dalam
daftar pustaka tersebut.
FUNGSI DAFTAR PUSTAKA
Fungsi
daftar pustaka adalah sebagai berikut:
1)
Membantu pembaca mengenal ruang lingkup studi penulis,
2)
Memberi informasi kepada pembaca untuk memperooleh pengetahuan yang
lebih lengkap dan mendalam daripada kutipan yang digunakan oleh penulis,
dan
3)
Membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya.
Daftar
pustaka dapat disusun dengan berbagai format. Ada tiga format yang akan
diuraikan dalam modul ini, yakni format MLA (The Modern Language Association) dan
format APA (American Psychological Association) serta format Indonesia.
Kedua format itu adalah format yang umum ditemukan dalam bidang ilmu
humaniora. Akan tetapi, sebenarnya, ada berbagai format daftar pustaka
yang berlaku di selingkung bidang ilmu. Misalnya, format daftar pustaka untuk
bidang ilmu biologi, kedokteran, hukum, dan lain-lain.
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Teknik
penulisan daftar pustaka adalah sebagai berkikut:
a.
Baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan
selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
b.
Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
c.
Daftar Pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulsi.
(Akan
tetapi, cara mengurut daftar pustaka amat bergantung pada bidang ilmu.
Setiap
bidang ilmu memiliki gaya selingkung).
d.
Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama
penulis itu harus dicantumkan ulang.
Unsur
yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah:
1)
nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
2)
tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,
3)
judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama
tiap kalli kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan
4)
data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.
Meskipun
set iap bidang ilmu mempunyai format daftar pustakanya
masingmasing, keempat unsur daftar pustaka waj ib dicantumkan dalam daftar
pustaka. Tata letaknya saja yang akan mengikuti format selingkung. Oleh
karena itu, pelajarilah format dari bidang ilmu yang sedang ditekuni.
Di
bawah ini aka dipaparkan beberapa cara menulis daftar pustaka
versi Indonesia.
Kalau Sumbernya Jurnal
Penulisan
jurnal sebagai Daftar Pustaka mengikuti urutan: nama belakang penulis,
nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda
kurung), judul artikel (ditulis di antara tanda petik), judul jurnal
dengan huruf miring/ digarisbawahi dan ditulis penuh, nomor volume dengan
angka Arabdan digarisbawahi tanpa didahului dengan singkatan “vol”, nomor
penerbitan (jika ada) dengan angka Arab dan ditulis di antara tanda
kurung, nomor halaman dari nomor halaman pertama sampai dengan nomor
halaman terakhir tanpa didahului singkatan “pp” atau “h”.
Contoh:
Barrett-Lennard,
G.T. (1983) “The Empathy Cycle: Refinement of A Nuclear Concept”. Journal
of Counseling Psychology. 28, (2), 91-100.
Kalau Sumbernya Buku
Kalau
sumbernya tertulisnya berupa nuku maka urutan-urutan penulisannya adalah:
nama belakang penulis, nama depan (dapat disingkat), tahun
penerbitan, judul buku digarisbawahi, edisi, kota asal, penerbit. Daftar
Pustaka berupa buku ditulis dengan memperhatikan keragaman berikut.
1)
Jika buku ditulis oleh seorang saja:
Poole,
M.E. (1976). Social Class and Language Utilization at the Tertiary Level. Brisbane:
Unversity of Queensland.
2)
Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang maka semua nama ditulis.
Dunkin,
M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York:
Holt Rinehart and Winston
Lyon,
B., Rowen, H.H. and Homerow, T.S. (1969). A History of the Western World. Chicago:
Rand Mc Nally.
3)
Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, digunakan et al. (dicetak
miring atau digarisbawahi):
Ghiseli,
E. et al. (1981). Measurement Theory for The Behavioral Sciences.
San Francisco: W.H. Freeman and Co.
4)
Jika penulis sebagai penyunting:
Philip,
H.W.S. dan Simpson, G.L. (Eds) (1976). Australia in the World of
Education Today and Tomorrow. Canberra: Australian National
Commission.
5)
Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan
tulisan banyak orang: Pujianto. (1984). “Etika Sosial dalam Sistem Nilkai
Bangsa Indonesia”, dalam Dialog
Manusia,
Falsafah, Budaya, dan Pembangunan. Malang:
YP2LPM.
6)
Jika buku itu berupa edisi:
Gabriel,
J. (1970). Children Growing Up: Development of Children’ Personality (third
ed.). London: University of London Press.
Kalau
sumbernya di luar Jurnal dan buku
1)
Berupa skripsi, tesis, atau disertasi
Soelaeman,
M.I. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis terhadap
Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah.
Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
2)
Berupa publikasi Departemen
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan
Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.
3)
Berupa dokumen
Proyek
Pengembangan Pendidikan Guru. (1983). Laporan Penilaian
Proyek pengembangan Pendidikan Guru. Jakarta: Depdikbud.
4)
Berupa Makalah:
Kartadinata,
S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian
Psikologis”. Makalah apda Konvensi 7 IPBI, Denpasar.
5)
Berupa surat kabar
Sanusi,
A. (1986). “Menyimak Mutu Pendidikan denga Konsep Takwa dan Kecerdasan,
Meluruskan Konsep Belajar dalam Arti Kualitatif.” Pikiran Rakyat (8
September 1986).
Kalau
sumbernya dari Internet
1)
Bila karya perorangan
Cara
penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting.
(Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di internet.
[tanggal diakses]
Contoh:
Thomson,
A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia:
http:/ /www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.hotml
[30
Maret 2000]
2)
Bila bagian dari karya kolektif
Cara
penulisannya:
Pengarang/penyunting.
(Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media].
Penerbit.
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses[
Contoh:
Daniel,
R.T. (1995). The History of Western Music In Britanica online:
3)
Bila artikel dalam jurnal
Cara
penulisannya:
Pengarang.
(Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], volume (terbitan),
halaman.
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Supriadi,
D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision System in Indonesia:
Some Recent Initiatives dalam Educational Policy Analysis Archives [Online],
vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http:/ /epaa.asu.edu /epaa/v7n7. html[17
Maret 2000]
4)
Bila artikel dalam majalah
Cara
penulisannya:
Pengarang.
(Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume, jumlah
halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein,
C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM],
60-64. tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/
Article
08A [13 Juni 1995]
5)
Bila ertikel di surat kabar
Cara
penulisannya:
Pengarang.
(Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah
halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto,
B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi
6)
Bila pesan dari E-mail
Cara
penulisannya:
Pengirim
(alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan). Judul pesan.
Mail kepada penerima [alamat e-mail penerima]